Tuesday 10 June 2008

Persib Jajal Sriwijaya

Pelita Jaya vs Sriwijaya FC (Uji Coba)
JAKARTA - Musim 2007 lalu, Sriwijaya FC dan Pelita Jaya adalah tim Kuda Hitam paling “berjingkrak”. Keduanya sukses menempatkan diri pada jajaran tim elite dipentas sepak bola nasional. Dibuktikan dengan predikat double winners yang disandang Laskar Wong Kito-julukan SFC. Sedangkan Laskar Gunung Parang-julukan Pelita Jaya—berhasil menjadi juara ketiga Copa Indonesia III.Di dua event tersebut, kedua tim hanya tiga kali bersua. Dua di penyisihan Liga Indonesia XIII dan satu lagi di babak semifinal Copa Indonesia III. Hasilnya, SFC mendulang dua kali kemenangan. Sementara Pelita Jaya satu. Kini, kedua tim bersua lagi pada “Super Big Match “pemanasan Superliga. Rencananya digelar petang ini mulai pukul 15.30 WIB di Stadion Lebak Bulus, Jakarta.“Pelita tim kuat. Musim ini mereka punya banyak pemain bintang. Kolektivitas tim ini sangat bagus. Bahkan, lebih bagus dari musim 2007 lalu. Sekarang, kemampuan pemain saya benar-benar akan diuji Pelita Jaya,” jelas el entrenandor SFC Rahmad Darmaan, kemarin (9/6).Kekuatan tim sama-sama pincang. SFC tetap minus empat pilar, yaitu trio timnas Merah Putih Charis Yulianto, Isnan Ali dan Ferry Rotinsulu. Serta Zah Rahan Krangar yang memperkuat Liberia di penyisian Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. “Kami masih terus mengasah kekuatan yang ada saja sekarang ini. Saya masih belum memikirkan soal menang atau kalah. Tapi, saya ingin anak-anak teruji dan terbiasa di laga away,” pungkas pelatih 41 tahun ini.Demikian dengan Pelita Jaya. Mereka tak diperkuat Firman Utina dan kiper Dian Agus yang juga membela Timnas. Pengoleksi tiga kali juara (1988/89, 1990 dan 1993/94) di era Galatama ini, baru mengikat satu legiun asing saja, yaitu Claudio Lopez. Striker asal Brasil ini 2007 lalu, juga menjadi pilar penting Pelita Jaya. Sementara dua asing lagi, masih bermain di Liga Malaysia yaitu Boubacar Keita (Pahang FC) dan Ivan Jerkovic (DPRM). “Kompetisi Malaysia baru selesai Agustus nanti. Sekarang, kami masih mencari-cari pemain asing lagi. Soal uji coba lawan SFC, ini memang program kami. Kekuatan tim kami benar-benar terukur jika lawan SFC,” cetus tactician Pelita Jaya Fandi Ahmad kepada Sumatera Ekspres. Sesumbar datangkan pemain kelas dunia oleh tim milik pengusaha Bakrie Brothers musim ini belum terbukti. Tak ada satu pun bintang dunia tersebut, yang berhasil didatangkan. Nama-nama seperti Rivaldo (Brasil), Mario Jardel (Brasil), Marcelo Salas (Chili), Marcio Amoroso (Brasil), Diego Tristan (Spanyol), serta mantan striker Manchester United dan timnas Belanda, Jordi Cruyff, ibarat gertak sambal belaka. Kini, Pelita Jaya berkoar lagi. Mereka akan mendatangkan Steve Marlet, mantan striker timnas Prancis musim era 2002-2004 lalu. Tapi, lagi-lagi sesumbar tersebut hanya pepesan kosong. Kemarin (9/6), pelatih kedatangan dua defender seleksi asal Brasil. “Kami belum menemukan pemain yang cocok. Itu karena kami tidak sembarangan soal menentukan materi,” pungkas pria asal Singapura ini.(mg2/sumeks)
Head to head
13 Januari 2008 : SFC v Pelita jaya : 6-5 (semifinal Copa Indonesia III)
11 September 2007 : SFC v Pelita Jaya : 1-0 (putaran II Ligina XIII)
29 Maret 2007 : Pelita v SFC : 2-0 ( putaran I Ligina XIII)

Persik Kritik BLI

Persik Kritik Kelambanan BLI KEDIRI- Jika gong superliga benar-benar jadi dibunyikan 12 Juli mendatang maka tenggat waktu yang ada untuk mempersiapkan ke kompetisi sepakbola paling bergengsi tersebut tinggal sekitar sebulan lagi. Namun, hingga saat ini persiapan yang dilakukan tim-tim superliga belum benar-benar matang, termasuk Persik Kediri. Selain berbagai faktor persiapan aspek standarisasi superliga yang diterpkan oleh Badan Liga Indonesia (BLI), Persik saat ini masih memiliki PR besar tentang sponsor. Sampai ini belum ada kejelanan label produk atau perusahaan apa yang akan dipasang di dada para pemain Persik sebagai tanda kerjasama dengan pihak sponsor. Kondisi tersebut juga diakui oleh kubu Macan Putih. "Belum ada progres lebih lanjut tentang sponsorship," ujar Manajer Persik Iwan Budianto. Padalah kebutuhan akan sponsor di superliga mendatang jelas mutlak diperlukan. Pasalnya biaya operasional mengikuti kompetisi tersebut jelas akan sangat besar. Terlebih setelah untuk musim depan tidak ada lagi suntikan dana dari BLI untuk peserta yang mengikuti kompetisi tersebut. Sebab suntikan dana akan dialihkan kepada tim junior yang juga akan mengikuti kompetisi secara rutin. "Yang jelas kita sudah bernegosiasi denga sejumlah perusahaan," katanya. Mengenai belum adanya perkembangan lebih lanjut soal sponsorsip Persik meski kompetisi akan dimulai sekitar sebulan lagi, Iwan mengatkan hal itu sebagai dampak kelambatan BLI. "BLI sendiri sampai sekarang juga belum mendapat sponsor, lalu bagaimana tim bisa menentukan sponsornya?" ujar salah satu pengurus PSSI tersebut kepada Radar Kediri. Apalagi sampai sekarang, menurutnya, BLI juga belum menentukan jadwal pertandingan selama setahun. "Jadwal belum ada, jumlah tim yang ikut juga belum pasti. Genap 18 atau kurang dari 18? Makanya mereka juga belum mendapatkan sponsor," kritiknya. Makanya sebagai dampaknya, hingga saat ini Persik belum bisa menentukan akan bekerjasama dengan siapa untuk sponsorsip. Sebab belum ada ketentuan juga jika nantinya ada permasalahan antara sponsor utama liga dengan sponsor utama tim. "Manual sponsorship juga belum jelas. Jadinya kita sulit untuk menentukan," tandasnya. Dengan demikian, sampai saat ini Persik baru bisa bekerja sama dengan sponsor pendukung. Diantaranya produsen apparel Lotto dan salah satu produsen minuman mineral. Lotto sendiri menambah kontraknya menjadi Rp 1,8 miliar dari nilai tahun sebelumnya sekitar Rp 900 juta. (jie/jppn)

Persijap Ketemu Arema

Persijap Bertemu Arema 18 Juni
JEPARA- Persijap mendapatkan kepastian kapan beruji coba melawan Arema Malang. Pertemuan kedua tim itu akan berlangsung Rabu pekan depan (18/6) di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. ”Laskar Kalinyamat” kemarin juga melayangkan surat kepada Persik Kediri, dengan mengajukan waktu pertandingan uji coba di Stadion Brawijaya Kediri, 15 Juni nanti. ”Kami berharap Persik memberikan lampu hijau. Dengan demikian memudahkan kami, supaya sekali jalan dua pertandingan,” kata Wakil Sekretaris Tim Nur Jamil, kemarin. Sekalipun demikian belum ada kepastian tentang jadwal lawatan ”Singo Edan” ke Jepara. Namun, diperkirakan setelah rangkaian proses pilgub Jateng purna. Saat ini, Persijap menunggu jawaban dari Persik secepatnya. Arema dan tim ”Macan Putih” dinilai sebagai dua tim peserta Superliga 2008 yang sangat siap. Kedua klub itu telah berjumpa dalam final Liga Jatim, yang menempatkan anak-anak Kediri sebagai juara.”Laskar Kalinyamat” belum pernah jumpa Arema dalam laga uji coba. Namun di pertandingan resmi, Singo Edan lebih unggul. TekananMusim 2007, anak-anak Jepara yang melawat ke Kanjuruhan, menahan imbang tanpa gol. Namun Arema yang berambisi menembus babak delapan besar menang 5-3 ketika Persijap menjadi tuan rumah dalam partai usiran tanpa penonton di Stadion Maguwoharjo Sleman. Pada musim sebelumnya, saat tim Kota Ukir diasuh Pelatih Rudy William Keeltjes, kedua kesebelasan selalu bermain imbang baik di putaran pertama maupun kedua. Menanggapi uji coba melawan Arema 18 Juni nanti, Pelatih Junaidi menyatakan pihaknya tidak mengincar kemenangan, tetapi mencermati kinerja tim setelah berlatih selama tiga bulan. ”Kemenangan bukan hal penting dalam uji coba.Kami hanya ingin anak-anak mendapatkan tekanan yang lebih kuat dari lawan, sehingga kekuatan dan kelemahan akan terlihat,” katanya. Dia menambahkan, pasukannya butuh kerja keras untuk memacu persiapan, karena kompetisi akan bergulir kurang dari satu setengah bulan. Asisten Manajer Bidang Teknik Juli Susanto mengatakan, timnya berhasrat besar bisa menemukan karakter khasnya, yakni bermain cepat dan keras. ”Kami masih menaruh harapan besar bisa menemukan karakter itu, sehingga kompetisi ini benar-benar akan dijalani dengan penuh kesiapan,” katanya. (H15-22/sm)

Pronetto Gabung

Lopez-Pronetto Kembali Bergabung
Makassar, Tribun - Setelah hampir satu minggu absen mengikuti latihan rutin Ayam Jantan dari Timur, dua pemain asing PSM Makassar, Julio Lopez dan Claudio Pronetto kembali bergabung. Dua pemain ini rampung mengurus visanya di Jakarta, Senin (9/6). "Lopez dan Proneto sudah ada di Makassar dan sudah bergabung dengan teman-temannya di mes PSM. Mereka berdua akan aktif latihan mulai hari ini," kata Asistem Manajer PSM Bidang Humas, Nurmal Idrus. Lopez dan Pronetto tidak bersama tim sejak selesainya Liga Jawa Timur (2/6) lalu. Mereka langsung terbang ke Jakarta untuk mengurus adminsitrasi visa mereka di kantor Imigrasi Jakarta. Sementara itu, striker asing PSM lainnya, Aldo Baretto sudah bergabung duluan sejak, Sabtu (7/6) lalu. Meskipun, tiga pemain asing ini sudah bergabung, namun skuad PSM belum lengkap dengan kepergian dua pemain asing lainnya Ali Khaddafi dan Ouadja Lantame Sakibou yang pulang ke negaranya memenuhi panggilan tim nasional (Timnas) Togo untuk pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2010. Yopie: Ali-Ouadja Tidak Ganggu Persiapan Tim
Makassar, Tribun - Asisten Manajer Bidang Teknik, Yopie Lumoindong menjamin kepergian dua pemain asing PSM asal Togo, Ali Khaddafi dan Ouadja Lantame Sakibou tidak akan mengganggu persiapan PSM menghadapi Liga Super yang rencananya bergulir Juli mendatang. "Saya kira pertandingan uji coba di Liga Jawa Timur (Jatim) sudah cukup bagi mereka untuk saling mengerti dan paham dengan karakter permainan tim. Jadi kepergian mereka tidak akan mengganggu persiapan tim di Liga Super," kata Yopie, Senin (9/6). Ali dan Ouadja pergi ke Togo untuk memperkuat tim nasional (Timnas) Togo di kualaifikasi Piala Dunia 2010. Mereka berangkat ke Togo, Senin (9/6) kemarin dan diperkiran kembali ke Makassar setelah satu bulan. "Perkiraan mereka tiba di Makassar, lima Juli mendatang. Mereka tidak akan lama berada di negara mereka karena selesai pertandingan mereka langsung kembali ke Makassar," kata Asisten Manajer PSM Bidang Keuangan, Suhardi Hamid. Dengan dipanggilnya Ali dan Ouadja ke Timnas Togo, maka latihan rutin PSM tanpa kehadiran dua pemain yang menempati posisi gelandang dan stopper tersebut. Pemain inti PSM dijadwalkan kembali menggelar latihan sore ini. (tribun)

PSM di Ambon

PSM Lawan Persibom
Tribun - PSM Makassar akan langsung bertemu dengan Persibom Bolaang Mangondow di pertandingan penyisihan Liga Ambon, Rabu (11/6). Jadwal lawan PSM di babak pertama tidak mengalami perubahan meskipun satu klub peserta Liga Ambon, Persipura Jayapura mundur dari turnamen ini. "Persipura sudah pasti tidak ikut di turnamen ini. Kami sempat menunggu lama perubahan jadwal pertandingan dari panitia Liga Ambon. Tapi setelah meeting selesai, ditentukan lawan pertama kami tetap Persibom," kata Asisten Manajer PSM Bidang Umum dan Perlengkapan, Faisal Maming, Senin (9/6). Tim PSM tiba di Ambon kemarin sore. Menurut Faisal yang menemani tim ke Ambon, Liga Ambon menggunakan sistem kompetisi penuh sehingga hasil dari tiga pertandingan masing- masing tim akan dihitung nilai tertinggi untuk masuk ke putaran final. "Kami akan melakoni empat pertandingan hingga ke partai final. Turnamen ini menggunakan sistem kompetisi penuh artinya tim yang nilai poinnya tinggi pertama dan runner up nya langsung masuk ke babak final," kata Faisal. Sebanyak empat tim akan bersaing di turnamen yakni, PSM, Persibom, Persija Jakarat dan PS Ambon. Setelah melawan Persibom, PSM akan bertemu dengan Persija (13/6), melawan PS Ambon (14/6) dan partai final digelar (16/6). PSM mengutus tim usia 21 tahun (U-21) di turnamen ini. Dalam tur kali ini, manajemen mengutus 22 pemain dengan pelatih kepala Hanafing dan ditemani Imran Amrullah. Sementara itu, pemain inti tetap berada di Makassar menggelar latihan rutin pagi dan sore. Diarak Keliling Kota Rombongan PSM Makassar mendapat perlakuan khusus saat mereka tiba di Ambon. Begitu tiba di bandara Patimura, Ambon, rombongan PSM langsung disambut panitia dengan mobil mobil angkutan untuk kemudian diarak keliling kota Ambon. Ternyata, panitia sengaja mengarak rombongan PSM keliling kota Ambon untuk mensosialisasikan Liga Ambon. "Kami diarak beberapa penjemput dengan menggunakan kendaraan roda dua dan empat. sambil keliling kota, mereka juga mengumumkan kedatangan PSM dengan menggunkan pengeras suara," kata Faisal. Menurut Faisal, arak-arakan mobil yang mengantar rombongan PSM sempat memacetkan beberapa ruas jalan utama kota Ambon. "Di Ambon kami tidak kekurangan pendukung. Banyak warga Sulawesi Selatan yang merantau disini," kata Faisal. Rombongan PSM bertolak dari Makassar menuju Ambon dengan menggunakan pesawat Lion Air yang terbang pukul 12.15 Wita. Mereka tiba di bandara Patimura, Ambon pukul 15.30 Wit. Perjalanan dari bandara ke Kota Ambon dilanjutkan dengan jalur darat dan memakan waktu sekitar dua jam. Di kota Ambon, rombongan PSM menginap di hotel Aman."Perjalanan dari bandara menuju kota Ambon agak melelahkan dan cukup lama karena kami diarak keliling kota dulu. Begitu tiba di hotel pemain kelaparan dan langsung makan," kata Faisal. (tribun)

Maxi Deltras Out

Giliran Maxi Hengkang SIDOARJO - Gelombang kepergian pemain dari ajang seleksi Deltras Sidoarjo semakin deras. Karena tidak jelasnya mekanisme seleksi dan kontrak, kemarin seorang pemain lagi pergi atas kemauan sendiri. Dia adalah Maximiliano Gomez. Pemain asal Argentina yang biasa beroperasi di sektor gelandang serang tersebut pergi menyusul dua pemain lain, yakni Rasmoyo dan Pablo Rojas. Dia tak tampak dalam latihan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo kemarin (9/6). Rasmoyo adalah pemain pertama yang memutuskan meniggalkan The Lobster, julukan Deltras Sidoarjo. Mantan bek Arema Malang tersebut hengkang ke salah satu klub di Kaltim pada 21 Mei lalu. Selain itu, Rojas memilih tak meneruskan seleksinya di tim asal Kota Udang tersebut setelah diberi informasi bahwa manajemen belum bisa memberikan keputusan sebelum arsitek tim asal Malaysia Abdul Rahman Ibrahim datang dan bisa kembali memantau seleksi pemain. Rojas hanya menyempatkan waktu sehari untuk sekadar mampir di tim yang akan bermain di kompetisi Superliga musim depan tersebut. Hingga kini, kabar mantan striker Persebaya Surabaya itu tak diketahui. Sayang, hingga kemarin sore, pelatih asal negeri jiran tersebut belum muncul di lapangan. ''Dia masih menyelesaikan pengurusan izin tinggal sementara di kantor imigrasi di Jakarta,'' jelas Asfijak, tim perencana Deltras. Menurut dia, pemain yang sebelumnya membela Persela Lamongan pada musim kompetisi lalu itu telah izin kepada dirinya untuk pergi ke Jakarta. Namun, Maxi -sapaan karib Maximiliano- tak menyebutkan detail kepergiannya ke ibu kota negara tersebut. (luq/ko/jppn)