Friday 6 June 2008

Baru Puas Sektor Penjaga Gawang
SIDOARJO - Beberapa pemain datang dan pergi dari proses seleksi Delta Putra Sidoarjo (Deltras). Hanya 12 pemain yang telah meneken kontrak dengan manajemen. Jumlah itu jauh dari kata ideal untuk tim yang nanti akan berlaga di ajang Superliga. Bahkan, menurut tim perencana Deltras Asfijak, pihaknya sementara hanya puas dengan performa yang ditunjukkan tiga penjaga gawangnya, Mukti Ali Raja, Achmad Nurrosadi, dan Saefudin. "Sementara kami baru bisa merasa tenang untuk posisi penjaga gawang. Kami tak akan mencari lagi pemain di posisi itu," ujarnya kemarin (5/6).Dia menyatakan, tiga pemain tersebut mendapat paling banyak credit point saat rapat manajemen dengan pihak kepelatihan. Sementara itu, kebutuhan yang paling signifikan untuk segera dipenuhi adalah dua pemain asing di posisi striker. Pasalnya, sejak awal konsep pembentukan tim The Lobster (julukan Deltras), dua posisi striker harus ditempati pemain asing.''Baru untuk tandemnya atau pengganti dua striker asing jika berhalangan bermain, jatah akan diberikan kepada pemain lokal," terangnya. Sebab, menurut Asfijak, saat ini sangat sulit mencari striker lokal yang memenuhi kriteria Deltras. Jika ada, imbuhnya, harga ujung tombak itu akan sangat mahal. Sebab, untuk mendapatkannya, Deltras harus bersaing dengan klub besar yang memiliki modal besar pula.Sebenarnya, untuk amunisi lokal di posisi striker, tim dari Kota Udang tersebut sudah memiliki Boy Jati Asmara. Namun, menurut Asfijak, mantan penyerang PSMS Medan itu kini masih belum menunjukkan performa maksimal. "Ada sangat banyak karakter pemain. Mungkin Boy masih butuh waktu beberapa minggu lagi untuk bisa menunjukkan performa maksimal," jelasnya. "Kebutuhan untuk posisi playmaker juga harus segera dipenuhi. Ini wajib karena playmaker harus mengerti karakter pemain di tim secepatnya," lanjut Asfijak. Sementara ini, Deltras masih memiliki Maximiliano Gomez (Argentina). Menurut informasi dari tim kepelatihan kepada Asfijak, pemain yang pernah merumput bersama Persela Lamongan itu juga bisa bermain sebagai playmaker. Namun sayang, dia belum dikontrak.Asfijak mengaku masih berburu pemain untuk posisi gelandang bertahan. Pasalnya, Bakrie Umarella, Marwal Iskandar dan Moukwelle Ebwanga masih belum memenuhi kebutuhan timnya. Selain itu, Nanang Hendrawan dan Choirul Anam belum punya banyak jam terbang di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Tim asuhan Abdul Rahman Ibrahim tersebut masih harus ditopang satu gelandang bertahan asing yang berkemampuan baik. "Belum ada agen yang bisa menyuplai pemain sesuai dengan kriteria kami untuk sementara ini," tukasnya. Akhirnya, Datuk (sapaan akrab Abdul Rahman Ibrahim) yang pulang ke Malaysia dengan maksud mengurus visa diberi tugas ekstra, mencari dua pemain asing untuk Deltras. "Sementara hanya satu yang pasti dibawa ke Sidoarjo. Dia adalah gelandang asal Kenya Hilary Echesa yang musim lalu bermain untuk Perlis FC," ujarnya. (luq/ko/jppn)

Baru Puas Sektor Penjaga Gawang
SIDOARJO - Beberapa pemain datang dan pergi dari proses seleksi Delta Putra Sidoarjo (Deltras). Hanya 12 pemain yang telah meneken kontrak dengan manajemen. Jumlah itu jauh dari kata ideal untuk tim yang nanti akan berlaga di ajang Superliga. Bahkan, menurut tim perencana Deltras Asfijak, pihaknya sementara hanya puas dengan performa yang ditunjukkan tiga penjaga gawangnya, Mukti Ali Raja, Achmad Nurrosadi, dan Saefudin. "Sementara kami baru bisa merasa tenang untuk posisi penjaga gawang. Kami tak akan mencari lagi pemain di posisi itu," ujarnya kemarin (5/6).Dia menyatakan, tiga pemain tersebut mendapat paling banyak credit point saat rapat manajemen dengan pihak kepelatihan. Sementara itu, kebutuhan yang paling signifikan untuk segera dipenuhi adalah dua pemain asing di posisi striker. Pasalnya, sejak awal konsep pembentukan tim The Lobster (julukan Deltras), dua posisi striker harus ditempati pemain asing.''Baru untuk tandemnya atau pengganti dua striker asing jika berhalangan bermain, jatah akan diberikan kepada pemain lokal," terangnya. Sebab, menurut Asfijak, saat ini sangat sulit mencari striker lokal yang memenuhi kriteria Deltras. Jika ada, imbuhnya, harga ujung tombak itu akan sangat mahal. Sebab, untuk mendapatkannya, Deltras harus bersaing dengan klub besar yang memiliki modal besar pula.Sebenarnya, untuk amunisi lokal di posisi striker, tim dari Kota Udang tersebut sudah memiliki Boy Jati Asmara. Namun, menurut Asfijak, mantan penyerang PSMS Medan itu kini masih belum menunjukkan performa maksimal. "Ada sangat banyak karakter pemain. Mungkin Boy masih butuh waktu beberapa minggu lagi untuk bisa menunjukkan performa maksimal," jelasnya. "Kebutuhan untuk posisi playmaker juga harus segera dipenuhi. Ini wajib karena playmaker harus mengerti karakter pemain di tim secepatnya," lanjut Asfijak. Sementara ini, Deltras masih memiliki Maximiliano Gomez (Argentina). Menurut informasi dari tim kepelatihan kepada Asfijak, pemain yang pernah merumput bersama Persela Lamongan itu juga bisa bermain sebagai playmaker. Namun sayang, dia belum dikontrak.Asfijak mengaku masih berburu pemain untuk posisi gelandang bertahan. Pasalnya, Bakrie Umarella, Marwal Iskandar dan Moukwelle Ebwanga masih belum memenuhi kebutuhan timnya. Selain itu, Nanang Hendrawan dan Choirul Anam belum punya banyak jam terbang di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Tim asuhan Abdul Rahman Ibrahim tersebut masih harus ditopang satu gelandang bertahan asing yang berkemampuan baik. "Belum ada agen yang bisa menyuplai pemain sesuai dengan kriteria kami untuk sementara ini," tukasnya. Akhirnya, Datuk (sapaan akrab Abdul Rahman Ibrahim) yang pulang ke Malaysia dengan maksud mengurus visa diberi tugas ekstra, mencari dua pemain asing untuk Deltras. "Sementara hanya satu yang pasti dibawa ke Sidoarjo. Dia adalah gelandang asal Kenya Hilary Echesa yang musim lalu bermain untuk Perlis FC," ujarnya. (luq/ko/jppn)

Persijap uji

Persijap Direpotkan Kenari Star
JEPARA- Para pemain Persijap seakan kehilangan gairah, tatkala bertanding dalam partai uji coba melawan Kenari Star Kalinyamatan di Stadion Kamal Djunaidi, sore kemarin. Sepanjang pertandingan, Danang Wihatmoko dkk tampil ragu-ragu. Melawan tim Divisi I lokal yang dihuni para pemain belia, mereka hanya mencetak satu gol melalui kaki Ilham Hasan. Itu pun harus menanti hingga menit ke-88, setelah para penonton melontarkan kata-kata bernada kesal. Aroma pertandingan berikut hasil akhirnya itu amat berbeda dibandingkan dua pertandingan uji coba sebelumnya. Saat melawan Persijap U-21, mereka menang 7-0 dalam penampilan yang trengginas. Ketika itu, tim U-21 memberikan perlawanan sengit. Pada pertandingan uji coba berikutnya, Danang Wihatmoko cs menang 4-0. Skor kemenangan yang lebih besar (11-0) diraih saat menundukkan juara kompetisi lokal Divisi I 2008, Cahaya Samudera Bandengan. Namun bagai titik balik, Persijap hanya menang 1-0 melawan Kenari Star, finalis kompetisi Divisi I 2008. Pelatih Junaidi memuji penampilan Kenari Star.”Mereka tidak banyak memberikan ruang bagi anak-anak untuk mengembangkan permainan. Ini uji coba yang amat menguntungkan, karena kami mengetahui banyak kekurangan di tim ini,” ujarnya. PeluangPada babak pertama saat dua pemain asing Evaldo dan Arnaldo Vilalba disimpan, ”Laskar Kalinyamat” beberapa kali mendapatkan peluang. Namun, kesigapan barisan pertahanan lawan membuat serangan menjadi tidak efektif. Ilham Hasan dan Noorhadi yang ada di depan selalu tidak beruntung ketika menyerang. Sesekali lawan melakukan serangan balik. Tak ada gol pada 45 menit babak pertama.Dalam babak kedua, Kenari Star tampil lebih percaya diri. Kini Evaldo dan Arnaldo diturunkan. Pablo Francis dan Carlos Raul absen karena menjalani tes kesehatan di Jakarta. Namun, anak-anak asuhan Junaidi justru banyak melakukan kesalahan sendiri, dan mudah kehilangan bola. Umpan-umpan crossing juga jarang sekali muncul. Serangan dari tengah juga berkali-kali gagal menjelang memasuki kotak penalti lawan. Pada Sabtu besok, Persiap kembali akan beruji coba melawan tim U-21. (H15-22/sm)

Luci out

Luciano Terancam Out Nasib striker Persela Luciano Ullier di ujung tanduk. Striker asal Argentina ini kemungkinan besar bakal didepak dari skuad berjuluk Laskar Joko Tingkir ini. Sinyal bakal dicoretnya Luciano itu kemarin disampaikan pelatih M. Basri. Menurut dia, setelah diturunkan selama 45 menit di babak pertama, penampilan Luciano belum meyakinkan sebagai seorang striker. Basri menjelaskan, sebagai seorang striker asing, Luciano semestinya memiliki keistimewaan dibanding pemain lokal. Namun, kenyataannya tidak. Luciano dinilai tidak memiliki kecepatan dan fisik yang mantap. ''Tapi, sebagai pelatih saya tidak boleh mengatakan bahwa pemain itu jelek dan sebagainya. Mungkin dia harus lebih banyak mempersiapkan diri. Mulai fisik maupun kepercayadiriannya,'' tuturnya.Meski memberi rapor merah kepada Luciano, Basri tidak merekomendasikan pemain asal Negeri Tango tersebut dipecat kepada manajemen. Dia hanya berjanji akan membiarakan dulu kepada manajemen tentang Luciano. ''Pengurus kini banyak yang berada di Jakarta. Besok sajalah informasinya,'' imbuhnya.Penampilan Luciano selama 45 menit di laga melawan Persisam memang kurang memuaskan. Dia tidak sebagai striker tipe pekerja, pintar menempatkan posisi, dan haus gol. Di sepanjang babak pertama, dia hanya sekali memiliki peluang emas. Yakni, lewat heading yang berhasil digagalkan penjaga gawang Persisam. Penonton kemarin juga kerap mencemooh penampilan Luciano.Mujib, satu-satunya petinggi Persela yang mendampingi pertandingan uji coba itu, belum berani mengatakan Luciano dilengser dari Persela. Dia mengatakan menunggu laporan dari pelatih. ''Prosedurnya memang begitu, karena hal itu menyangkut teknik,'' katanya. (idi)

Persela vs Persisam

2 Persela v Persisam 0
Belum Greng LAMONGAN - Persela Lamongan belum menunjukkan perkembangan berarti pasca kegagalan di Liga Jatim 2008. Sebagai peserta kompetisi superliga, kesebelasan yang diarsiteki M. Basri itu harus lebih banyak berbenah jika tidak ingin hanya numpang lewat di ajang persepakbolaan nasional kelas wahid tersebut.Setidaknya penilaian itu berdasarkan hasil uji coba melawan Persisam Samarinda kemarin sore di Stadion Surajaya Lamongan. Tim berkostum kebesaran biru muda itu memang mampu memetik kemenangan dengan skor 2-0 melalui Hermawan pada menit ke-72 dan Marcio di menit ke-79 pada laga tersebut. Namun, kesebelasan kebanggaan warga Kota Lamongan ini masih memiliki banyak celah yang mudah ditembus lawan. Bahkan, sebagian pemain masih kebingungan menempatkan posisinya. Tidak jarang pelatih harus berteriak keras dari banch untuk mengingatkan pemain yang bersangkutan.Lahirnya gol di 20 menit sebelum laga berakhir juga menunjukkan bahwa Persela cukup kerepotan untuk membongkar pertahanan Persisam. Padahal, lawannya berada satu level di bawah Persela. Pelatih Persela M. Basri mengakui bahwa tim besutannya masih labil. Dia saat ini masih mencari berbagai terobosan untuk menemukan formasi terbaiknya. Salah satunya melalui rotasi pemain. ''Terlihat di babak pertama tim kami ini tidak memiliki power. Memang melakukan serangan, tapi arahnya masih belum pas. Sehingga kesulitan mencetak gol,'' katanya seusai pertandingan. Hasil laga itu, kata Basri, dijadikan acuan untuk melangkah ke depan dalam membenahi timnya. ''Kita bisa lihat. Seperti Marcio jelas dia masuk line up utama. Tanpa Marcio atau Alex, terlihat sekali bahwa tim ini ada yang kurang. Begitu Marcio masuk, iramanya jadi lain,'' imbuhnya. Marcio kemarin memang baru dimasukkan pada babak kedua. Hadirnya pemain yang kini kerap didaulat sebagai kapten kesebelasan itu membuat permainan Persela lebih hidup. Bahkan, dua gol kemenangan tidak lepas dari peran Marcio. Gol Hermawan hasil umpan dari striker asal Brazil itu. Sementara gol kedua, dilesakkan Marcio sendiri melalui titik penalti setelah wasit Agus menganggap gelandang serang Zaenal dilanggar pemain belakang Persisam di kotak terlarang. Sementara itu, pelatih Persisam Riono Asnan mengakui kekalahan timnya disebabkan para pemainnya kelelahan. Selain itu, dua pemain asing yang dimilikinya tidak ikut bertanding karena cedera. ''Kalau disuruh menilai Persela, saya kira tidak etis. Biasa, ini semua kan baru persiapan,'' tandas mantan pelatih Persela tersebut. (idi)

Arema vs Papua

Jajal PON Papua, Epalla Jordan Adu Nasib
MALANG - Pada Piala Gubernur VII lalu pemain-pemain yang masuk kerangka inti sudah diturunkan pelatih Arema Bambang Nurdiansyah. Sehingga kualitas mereka bisa terpantau dengan jelas. Namun, ajang PG masih belum cukup untuk melihat semua kualitas pemain. Terutama pemain yang tak pernah diturunkan dalam PG.Karenanya, untuk mengukur kemampuan pemain yang jarang diturunkan dalam PG, pelatih Arema Bambang Nurdiansyah menggelar program uji coba. Dan program itu dilakukan pada 8 Juni atau sehari sebelum Arema menggelar training centre (TC) pada 9 sampai 30 Juni mendatang. Dan tim yang akan dihadapi adalah PON Papua. Rencananya friendly game itu akan digelar di Stadion Kanjuruhan pada Minggu (8/6) lusa. "Pemain muda Arema akan dikombinasikan dengan pemain Arema B (U-21) yang disiapkan di Superliga," kata Muhammad Taufan, asisten manajer Arema di kantornya Jalan Panderman, kemarin.Selain itu, rencananya pemain asing seleksi juga akan diturunkan dalam laga itu. Hingga kemarin, baru ada satu pemain asing yang sudah tiba di Malang. Dia adalah Epalla Jordan Claude asal Kamerun. Pemain berusia 24 tahun tersebut sebelumnya memperkuat Persikota Tanggerang.Bukan hanya Epalla, empat pemain seleksi yang dipulangkan sementara oleh Arema pada saat PG lalu juga akan dipanggil. Dengan catatan bahwa pelatih merekomendasikan pemain bersangkutan kepada manajemen. "Jika pelatih menginginkan mereka tampil lagi, maka manajemen akan memanggilnya. Namun hingga saat ini belum ada satu nama pun yang direkomendasi," tambahnya.Keempat pemain seleksi pada saat PG adalah Cristian Riffo (Cile) Jorge Perez (Paraguay), Marcellin Gaha Djiadeu (Kamerun), dan Soo Ousmane (Kamerun). "Keempatnya sudah saya coret. Jadi, mereka tidak akan saya panggil lagi," tandas Bambang. Menghadapi tim PON Papua yang didominasi pemain U-23 tersebut, Arema tak akan menurunkan empat pemain asingnya. Bahkan, pemain-pemain yang masuk dalam kerangka inti tampaknya juga akan disimpan. Beberapa pemain yang disimpan di antaranya adalah Erik Setiawan, Suroso, Alexander Pulalo, Ronny Firmansyah, Muhammad Yasir, dan Arif Suyono.Uji coba dengan PON Papua sebenarnya akan dilakukan pada 31 Mei lalu, namun karena Arema masuk dalam laga final PG pada 1 Juni lalu, maka pertandingan uji coba itu diundur. PON Papua yang dilatih Paul Cumming sendiri rencananya akan membawa 22 skuadnya untuk menghadapi Arema. (fir/abm)